Kalkulasi Tuhan Yang Maha Pengasih (الرحمن)


Masjid Sabilillah Malang – Dalam Kitab Suci Al Quran, terdapat 2 kata berbeda yang kadang diterjemahkan dalam 1 kata yang sama karena adanya perbedaan struktur bahasa Arab dan bahasa negara setempat. Mengutip penjelasan seorang ulama ahli Bahasa Arab dalam Al Quran, Allah SWT menggambarkan Ke-Maha Pengasih-anNya melalui Bahasa Arab.
Salah satu contohnya adalah kata yang diterjemahkan sebagai ‘ 7 TANGKAI ’ dalam Surat Yusuf dan Surat Al Baqarah :
Surat Yusuf 43 : وَسَبْعَ سُنْبُلَاتٍ terjemahan : 7 tangkai
Surat Al Baqarah 261 : سَبْعَ سَنَابِلَ terjemahan : 7 tangkai
Dalam Surat Yusuf, Allah SWT menggunakan kata jamak biasa yaitu سُنْبُلَات sedangkan di Surat Al Baqarah digunakan kata jamak super yaitu سَنَابِل .
Dalam Surat Yusuf kata ‘tangkai-tangkai’ merujuk kepada Raja yang bercerita tentag mimpinya melihat 7 tangkai-tangkai (gandum) yang hijau dan (7 tagkai-tangkai gandum) yang kering. Oleh Nabi Yusuf AS ditakwilkan bahwa akan datang masa 7 tahun masa subur untuk dan 7 tahun masa paceklik, starteginya adalah menabung di masa subur untuk persiapan masa paceklik.
Sedangkan di dalam Surat Al Baqarah ayat 261 Allah SWT menjelaskan banyaknya pahala dunia akhirat untuk orang-orang yang berinfaq karena ketaatan dan kebaikan, yaitu seperti seseorang menabur sebutir biji/benih unggul di tanah dan tumbuh menjadi pohon dengan 7 tangkai dan setiap tangkainya ada 100 biji benih. Dari 1 butir benih menjadi 700 butir berarti sebuah investasi yang tingkat pengembaliannya 70.000 %, luar biasa. Bahkan dalam hadist-hadist disebutkan infaq tertentu yang pahalanya lebih dari itu, seperti menafkahkan harta untuk orang tua pahalanya tidak dapat dihitung karena banyaknya.
Bandingkan dengan uang yang kita simpan di Bank atau jenis investasi lainnya, adakah yang mampu memberikan tingkat pengembalian 70.000 % dengan jaminan keberhasilan ? Tidak ada
Pahala dari Yang Maha Pengasih yang luar biasa itu bisa diberikan di dunia dan di akhirat, dhahir maupun batin. Kebanyakan tidak kasat mata dan kepastiannya adalah diberikan setelah Malaikat Maut dijadwalkan menjemput kita. Tergantung dari tajamnya mata hati kita, dan tajamnya perenungan kita akan Bahasa Tuhan dalam Al Quran. Sabarkah kita ?
Sabar ataupun tidak, yang pasti adalah Allah luar biasa kasih dan sayang kepada kita. dsa asd